Peta topografi
Peta
topografi adalah jenis
peta yang ditandai dengan skala besar dan detail, biasanya menggunakan garis kontur dalam pemetaan modern. Sebuah
peta topografi biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang tergabung untuk
membentuk keseluruhan peta. Sebuah garis kontur merupakan kombinasi dari dua
segmen garis yang berhubungan namun tidak berpotongan, ini merupakan titik
elevasi pada peta topografi.
Pusat Informasi Peta Topografi Kanada
memberikan definisi untuk peta topografi sebagai berikut:
Sebuah peta topografi adalah
representasi grafis secara rinci dan akurat mengenai keadaan alam di suatu
daratan.
Penulis lain mendefinisikan peta
topografi dengan membandingkan mereka dengan jenis lain dari peta, mereka
dibedakan dari skala kecil "peta sorografi" yang mencakup daerah
besar,"peta planimetric" yang tidak menunjukkan elevasi, dan
"peta tematik" yang terfokus pada topik tertentu
Karakteristik unik yang membedakan peta
topografi dari jenis peta lainnya adalah peta ini menunjukkan kontur topografi
atau bentuk tanah di samping fitur lainnya seperti jalan, sungai, danau, dan
lain-lain. Karena peta topografi menunjukkan kontur bentuk tanah, maka peta
jenis ini merupakan jenis peta yang paling cocok untuk kegiatan outdoor dari
peta kebanyakan.
1.Sejarah
Secara historis, perkembangan peta
topografi sebagian besar didorong oleh kebutuhan militer. Saat ini, operasi taktis dan kegiatan tentara
sedemikian kompleks sehingga sangat penting bagi semua prajurit untuk dapat
membaca dan menafsirkan peta, agar dapat bergerak cepat dan efektif di medan
perang. Pengenalan medan dapat memberikan perbedaan nyata dalam medan
pertempuran. Kemampuan membaca peta sangat di butuhkan jika ingin memenangkan
pertempuran. Tidak hanya dalam medan pertempuran, hal ini juga berlaku untuk
keperluan sipil seperti berburu, menempuh rimba, menyusur rawa, hiking, mendaki
gunung, bukit atau penggunaan lainnya dimana
ketepatan navigasi darat diperlukan.
2.Definisi
Peta topografi adalah representasi grafis
dari bagian permukaan bumi yang ditarik ke skala, seperti yang terlihat dari
atas. Menggunakan warna, simbol, dan label untuk mewakili fitur yang ditemukan
pada permukaan bumi. Representasi yang ideal akan terwujud jika setiap fitur
dari daerah yang dipetakan dapat ditunjukkan dalam bentuk yang benar. Untuk
dapat dimengerti, peta harus diwakili dengan tanda konvensional dan simbol.
Pada peta skala 1:250.000, simbol yang ditentukan untuk membangun mencakup
areal seluas 500 meter persegi di atas tanah, sebuah simbol jalan adalah setara
dengan lebar jalan sekitar 520 kaki di tanah, simbol untuk rel kereta api
tunggal adalah setara dengan rel kereta api sekitar 1.000 kaki pada tanah.
Pemilihan fitur yang akan ditampilkan, serta penggambaran legenda harus sesuai
dengan pedoman yang ditetapkan oleh Badan Pemetaan.
3.Tujuan
Peta topografi dibuat untuk memberikan
informasi tentang keberadaan, lokasi, dan jarak, seperti lokasi penduduk, rute
perjalanan dan komunikasi. Peta topografi juga menampilkan variasi daerah,
ketinggian kontur, dan tingkat tutupan vegetasi. Dengan kekuatan militer yang
tersebar di seluruh dunia, maka militer bergantung pada peta untuk memberikan
informasi terhadap unsur-unsur tempur dan untuk menyelesaikan operasi logistik.
Mobilitas tentara dan material yang harus diangkut, disimpan, dan ditempatkan
ke dalam operasi pada waktu dan tempat yang tepat. Banyak dari perencanaan ini
harus dilakukan dengan menggunakan peta. Oleh karena itu, setiap operasi
memerlukan pasokan peta, namun meskipun kita memiliki peta terbaik, peta tidak
akan berharga kecuali pengguna peta tahu bagaimana cara membacanya.
4.Pengadaan
Kebanyakan unit militer yang berwenang
memiliki proyek pembuatan peta. Seperti Direktorat Topografi Angkatan Darat di
Indonesia. Kita dapat memesan peta topografi dengan mengisi formulir untuk
setiap satu lembar petanya. Misi Direktorat Topografi adalah untuk menyediakan
pemetaan, charting, dan semua dukungan geodesi untuk angkatan bersenjata dan
semua operasi keamanan nasional lainnya. Selain peta topografi, DiTopAD juga
memproduksi produk lain seperti peta tematik, peta tiga dimensi, peta foto,
mozaik foto udara dan peta yuridiksi. Semua peta topografi harus dianggap sebagai dokumen yang memerlukan
penanganan khusus. Jika peta jatuh ke tangan yang tidak sah, dapat
membahayakan.
Peta yang dicetak di atas kertas
memerlukan perlindungan dari air, lumpur, dan robek. Bila memungkinkan, peta
harus diletakkan dalam tempat yang tahan air, atau di beberapa tempat
terlindungi yang mudah digapai. Agar peta mampu bertahan lama, perawatan wajib
dilakukan. Jika kita harus menandai peta, sebaiknya menggunakan pensil.
Sehingga tanda dan garis yang kita buat dapat terhapus dengan mudah tanpa merusak,
atau meninggalkan noda dan tanda yang dapat menyebabkan kebingungan di kemudian
hari. Jika margin tepi peta harus dipotong untuk alasan apapun, maka kita wajib
untuk mencatat informasi marginal yang mungkin diperlukan kemudian, seperti
data grid dan deklinasi magnetis. Perhatian khusus harus diambil pada peta yang
digunakan dalam misi taktis, terutama dalam unit kecil, misi mungkin tergantung
pada peta itu. Semua anggota dari unit tersebut harus akrab dengan lokasi peta
di setiap saat.
5.Kategori
Peta topografi dikategorikan
berdasarkan skala dan jenis. Dan skala peta topografi
dibagi ke dalam tiga kategori. Yaitu skala kecil, menengah dan besar.
1. Kecil. Peta dengan skala 1:1.000.000 dan
lebih kecil digunakan untuk perencanaan umum dan untuk studi strategis. Peta
skala kecil standar memiliki skala 1:1.000.000. Peta ini meliputi area yang
sangat besar dengan mengorbankan detail.
2. Menengah. Peta dengan skala lebih besar dari
1:1.000.000 tetapi lebih kecil dari 1:75.000 digunakan untuk perencanaan
operasional. Peta ini mengandung detail dengan jumlah sedang. Peta skala
menengah standar memiliki skala 1:250.000. Ada juga peta dengan skala
1:100.000.
3. Besar. Peta dengan skala 1:75.000 dan lebih
besar digunakan untuk perencanaan taktis, administrasi, dan logistik. Peta
jenis inilah yang sering ditemukan dan digunakan pihak militer. Peta skala
besar standar 1:50.000, namun banyak daerah telah dipetakan dengan skala
1:25.000.
Peta pilihan untuk navigator adalah
peta topografi skala 1:50.000. Ketika beroperasi di tempat-tempat asing, kita
mungkin menemukan bahwa produk-produk peta belum diproduksi untuk mencakup
daerah tertentu pada lokasi operasi kita, atau mungkin tidak tersedia untuk
unit kita ketika kita membutuhkannya. Oleh karena itu, kita harus siap untuk
menggunakan peta yang diproduksi oleh pemerintah asing yang mungkin tidak
memenuhi standar untuk akurasi yang ditetapkan. Peta-peta ini sering
menggunakan simbol-simbol yang mirip dengan yang ditemukan pada peta produksi
negara kita tetapi memiliki makna sangat berbeda. Standar akurasi peta
topografi adalah derajat yang sesuai dengan posisi horizontal dan vertikal yang
mewakili nilai-nilai di peta dengan suatu standar yang ditetapkan. Standar ini
ditentukan direktorat terkait berdasarkan kebutuhan pengguna.
2.2 Orientasi Arah Utara
Pada peta
topografi terdapat tiga arah utara yang harus diperhatikan sebelummenggunakan
peta dan kompas, karena tiga arah utara tersebut tidak berada pada satu
garis.Tiga arah utara tersebut adalah:
Utara Sebenarnya
(True
North/US/TN) diberi simbol * (bintang), yaitu utarayang melalui Kutub Utara di
Selatan Bumi.
Utara Peta
(Grid
Nortb/UP/GN) diberi simbol GN, yaitu Utara yang sejajar dengan garis jala
vertikal atau sumbu Y. Hanya ada di peta.
Utara Magnetis
(Magnetic
North/UM) diberi simbol T (anak pariah separuh),yaitu Utara yang ditunjukkan
oleh jarum kompas. Utara magnetis selalumengalami perubahan tiap tahunnya (ke
Barat atau ke Timur) dikarenakanoleh pengaruh rotasi bumi. Hanya ada di
medan.Karena ketiga arah utara tersebut tidak berada pada satu garis, maka
akanterjadi penyimpangan-penyimpangan sudut, antara lain:Penyimpangan sudut
antara US - UP balk ke Barat maupun ke Timur, disebutIkhtilaf Peta (IP) atau
Konvergensi Merimion. Yang menjadi patokan adalahUtara Sebenarnya
(US).Penyimpangan sudut antara US - UM balk ke Barat maupun ke Timur,
disebutIkhtilaf Magnetis (IM) atau Deklinasi. Yanmg menjadi patokan adalah l
Utarasebenarnya ((IS).Penyirnpangan sudut antara UP - UM balk ke Barat maupun
ke Timur, disebutIkhtilaf Utara Peta-Utara Magnetis atau Deviasi. Yang menjadi
patokanadalah Utara Pela f71').
2.3 Garis Kontur atau Garis Ketinggian
Garis kontur
adalah gambaran bentuk permukaan bumi pada peta topografi.Sifat-sifat garis
kontur, yaitu'.Garis kontur merupakan kurva tertutup sejajar yang tidak akan
memotong satusama lain dan tidak akan bercabang.Garis kontur yang di dalam
selalu lebih tinggi dari yang di luar.Interval kontur selalu merupakan
kelipatan yang samaIndek kontur dinyatakan dengan garis tebal.Semakin rapat
jarak antara garis kontur, berarti semakin terjal Jika gariskontur bergerigi
(seperti sisir) maka kemiringannya hampir atau sama dengan90°.Pelana (sadel)
terletak antara dua garis kontur yang sama tingginya tetapiterpisah satu sama
lain. Pelana yang terdapat diantara dua gunung besar dinamakan PASS.
2.4 Titik Triangulasi
Selain dari
garis-garis kontur dapat pula diketahui tinggi suatu tempat
dengan pertolongan titik ketinggian, yang dinamakan titik triangulasi
Titik Triangulasi adalah suatu titik atau benda yang merupakan pilar atau
tonggak yang menyatakan tinggi mutlak suatu tempat dari permukaan laut.
Macam-macam titik triangulasiTitik Primer, I'. 14 , titik ketinggian gol.l, No.
14, tinggi 3120 mdpl. 3120Titik Sekunder, S.45 , titik ketinggian gol.II,
No.45, tinggi 2340 rndpl. 2340Titik Tersier, 7: 15 , titik ketinggian gol.III
No. 15, tinggi 975 mdpl 975Titik Kuarter, Q.20 , titik ketinggian gol.IV,
No.20, tinggi 875 mdpl. 875Titik Antara, TP.23 , titik ketinggian Antara,
No.23, tinggi 670 mdpl. 670Titik Kedaster, K.131 , titik ketinggian Kedaster,
No.l 31, tg 1202 mdpl. 7202Titik Kedaster Kuarter, K.Q 1212, titik ketinggian
Kedaster Kuarter, No.1212, tinggi 1993 mdpl. 1993
2.5 Peta
merupakan gambaran sebagian permukaan bumi dalam skala yang
lebih kecil dan berisi sesuatu jenis informasi tentang mukabumi yang
bersangkutan. Peta bisa
disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang
tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta
berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup
meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian
permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.Sebuah
peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu
yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam
keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.
1.
Peta
Umum, yang menggambarkan permukaan bumi
secara umum. Biasanya disebut dengan Peta Topografi atau ada yang menyebutnya
Peta Rupabumi, karena peta ini menggambarkan “wajah” muka bumi, baik kenyataan
fisik (alami), seperti pegunungan, lembah, sungai-sungai, dan sebagainya,
maupun kenampakan kultural misalnya permukiman, jalan, dan sebagainya. Secara
sederhana pengertian peta topografi adalah peta yang menggambarkan hampir semua
kenampakan-kenampakan alami dan kenampakan kultural (buatan manusia) yang ada
di permukaan bumi sejauh skalanya memungkinkan, dan disajikan seteliti mungkin.
2.
Peta
Khusus, yang menggambarkan kenampakan
khusus yang ada di permukaan bumi atau kenampakan yang ada kaitannya dengan
permukaan bumi. Peta khusus ini dikenal dengan nama Peta Tematik karena
menunjukkan hanya tema tertentu, bergantung pada informasi yang ingin
disampaikan. Jika informasinya merupakan informasi tanah, maka disebut peta
tanah, jika informasinya merupakan informasi iklim, maka disebut peta iklim,
dan sebagainya.
3.
Peta
Navigasi, yang biasanya disebut dengan
istilah khusus, yaitu charts. Peta ini penggunaannya khusus untuk kepentingan
navigasi, misalnya navigasi laut dan udara.
Syarat-syarat
1. Peta harus conform, artinya bentuk
daerah, pulau, benua yang digambar pada peta harus sama bentuknya dengan
kenyataan di lapangan.
2. Peta harus ekuivalen, artinya daerah
yang digambar sama luasnya jika dilakukan dengan skala peta.
3. Peta ekuidistan, artinya jarak-jarak
yang digambar di peta harus tepat perbandingannya dengan jarak sesungguhnya di
lapangan.
4. Peta harus rapi dan bersih
5. Peta tidak boleh membingungkan
6. Peta harus mudah dipahami
7. Peta harus ada indeks,daftar
isi,keterangan
Fungsi
1. Menyeleksi data
2. Memperlihatkan ukuran
3. Menunjukkan lokasi relatif
4. Memperlihatkan bentuk
2.6 Unsur-unsur
Judul
Mencerminkan isi sekaligus tipe peta.
Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah.
Walaupun demikian, sedapat mungkin di letakkan di kanan atas.
Legenda
Legenda adalah keterangan dari
simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.
Orientasi/tanda
arah
Pada umumnya, arah utara ditunjukkan
oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada
garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.
Skala
Skala adalah perbandingan jarak pada
peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta,
di luar garis tepi, atau di bawah legenda.
Contoh-contoh skala:
- Skala angka. Misalnya 1:2.500.000, artinya setiap 1 satuan jarak dalam peta sama dengan 2.500.000 satuan jarak dalam di lapangan.
- Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta.
- Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.
Simbol Peta
Simbol peta adalah tanda atau gambar
yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta
kenampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:
- Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional
- Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak
- Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu
Warna Peta
Warna peta digunakan untuk membedakan
kenampakan atau objek di permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol
di peta, an untuk keperluan estetika peta.
Tipe Huruf
(Lettering)
Lettering berfungsi untuk mempertebal
arti dari simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan letering:
- Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta
- Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa
Garis
Astronomis
Garis astronomis terdiri atas garis
lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat
atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga
membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.
Inset
Inset adalah peta kecil yang disisipkan
di peta utama. Macam-macam inset antara lain:
- Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali
- Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting
- Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama
Garis Tepi Peta
Garis tepi peta merupakan garis untuk
membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis
Sumber dan
Tahun Pembuatan
Sumber peta adalah referensi dari mana
data peta diperoleh.
2.7 Jenis
Peta
1.Berdasarkan
Isi Data yang Disajikan
. Peta Umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi
secara umum. Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu
daerah, baik kenampakan fisis (alam) maupun kenampakan sosial budaya.
Kenampakan fisis misalnya sungai, gunung, laut, danau dan lainnya. Kenampakan
sosial budaya misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman kota dan
lainnya.
Peta umum ada 2 jenis yaitu: peta
topografi dan peta chorografi.
1. Peta Topografi
Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama.
Kelebihan peta topografi:
• Untuk mengetahui ketinggian suatu tempat.
• Untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau kemiringan lereng.
Pernahkah Anda menggunakan dan melihat peta topografi? Ciri utama peta topografi adalah menggunakan garis kontur. Untuk lebih jelas mengenai peta topografi dan garis kontur dapat Anda lihat pada gambar 2.1, 2.2, dan 2.3.
Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama.
Kelebihan peta topografi:
• Untuk mengetahui ketinggian suatu tempat.
• Untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau kemiringan lereng.
Pernahkah Anda menggunakan dan melihat peta topografi? Ciri utama peta topografi adalah menggunakan garis kontur. Untuk lebih jelas mengenai peta topografi dan garis kontur dapat Anda lihat pada gambar 2.1, 2.2, dan 2.3.
Beberapa ketentuan pada peta topografi
1.
Makin
rapat jarak kontur yang satu dengan yang lainnya menunjukkan daerah tersebut
semakin curam. Sebaliknya semakin jarang jarak antara kontur menunjukkan daerah
tersebut semakin landai.
2.
Garis
kontur yang diberi tanda bergerigi menunjukkan depresi (lubang/cekungan) di
puncak, misalnya puncak gunung yang berkawah.
3.
Peta
topografi menggunakan skala besar, antara 1 : 50.000 sampai 1 : 100.000.
Berikut ini beberapa contoh peta topografi.
Gambar 1.2. Garis kontur dengan interval (jarak antara 2 kontur) 40 meter.
Gambar 1.2. Garis kontur dengan interval (jarak antara 2 kontur) 40 meter.
Gambar 1.3. Jarak kontur.
Perhatikan gambar 1.3.!
Berdasarkan jarak antara kontur dan tanda pada kontur, Anda dapat menyimpulkan bahwa: Pada peta 1A adalah daerah curam karena jarak antara garis konturnya rapat dan B adalah daerah landai karena jarak konturnya jarang. Sedangkan pada peta 2,D adalah daerah curam karena jarak konturnya rapat,E adalah daerah landai karena jarak konturnya jarang, dan C adalah daerah depresi (lubang/cekungan) di puncak karena diberi tanda bergerigi.
Pada gambar 1.4!
Menunjukkan kenampakan gunung dengan puncaknya yang digambarkan menjadi peta kontur. Pada gambar tersebut, A daerah curam, B daerah landai dan C daerah cekungan di puncak.
Berdasarkan jarak antara kontur dan tanda pada kontur, Anda dapat menyimpulkan bahwa: Pada peta 1A adalah daerah curam karena jarak antara garis konturnya rapat dan B adalah daerah landai karena jarak konturnya jarang. Sedangkan pada peta 2,D adalah daerah curam karena jarak konturnya rapat,E adalah daerah landai karena jarak konturnya jarang, dan C adalah daerah depresi (lubang/cekungan) di puncak karena diberi tanda bergerigi.
Pada gambar 1.4!
Menunjukkan kenampakan gunung dengan puncaknya yang digambarkan menjadi peta kontur. Pada gambar tersebut, A daerah curam, B daerah landai dan C daerah cekungan di puncak.
Berdasarkan
uraian dan contoh-contoh di atas, perhatikan peta topografi di bawah ini,
kemudian lengkapi tabelnya.
2.Peta Chorografi
Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, negara, benua bahkan dunia. Dalam peta chorografi digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah di antaranya pegunungan, gunung, sungai, danau, jalan raya, jalan kereta api, batas wilayah, kota, garis pantai, rawa dan lain-lain. Atlas adalah kumpulan dari peta chorografi yang dibuat dalam berbagai tata warna. Berikut ini adalah contoh peta chorografi.
Amatilah baik-baik peta pada gambar 2.4, kemudian lengkapi kolom tabelnya. Kenampakan yang ada pada peta chorografi di atas adalah....
2.Peta Chorografi
Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, negara, benua bahkan dunia. Dalam peta chorografi digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah di antaranya pegunungan, gunung, sungai, danau, jalan raya, jalan kereta api, batas wilayah, kota, garis pantai, rawa dan lain-lain. Atlas adalah kumpulan dari peta chorografi yang dibuat dalam berbagai tata warna. Berikut ini adalah contoh peta chorografi.
Amatilah baik-baik peta pada gambar 2.4, kemudian lengkapi kolom tabelnya. Kenampakan yang ada pada peta chorografi di atas adalah....
1.
|
....
|
3.
|
....
|
2.
|
....
|
4.
|
....
|
2.Peta
Khusus atau Tematik
Setelah
Anda memahami jenis peta umum, sekarang kita akan mempelajari jenis peta khusus
atau tematik. Disebut peta khusus atau tematik karena peta tersebut hanya
menggambarkan satu atau dua kenampakan pada permukaan bumi yang ingin
ditampilkan. Dengan kata lain, yang ditampilkan berdasarkan tema tertentu.
Peta
khusus adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan (fenomena geosfer)
tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya.
Contoh
peta khusus/tertentu: peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, peta
penyebaran hasil pertanian, peta penyebaran hasil tambang, chart (peta jalur
penerbangan atau pelayaran).
Berikut ini beberapa contoh peta khusus/tematik.
Berikut ini beberapa contoh peta khusus/tematik.
Anda
amati baik-baik gambar 1.7. Menurut Anda jenis peta apa dan apa judul peta
tersebut? Gambar 1.7 termasuk jenis peta khusus/tematik dengan judul
“penyebaran curah hujan di beberapa tempat di Indonesia”. Untuk membedakan
besar kecilnya curah hujan pada masing-masing wilayah digunakan simbol batang
yaitu grafik. Grafik itu menggambarkan besarnya curah hujan selama 1 tahun
(Januari sampai Desember). Besarnya curah hujan setiap bulan ditentukan dengan
tingginya batang.
Di
bawah ini terdapat contoh tabel curah hujan untuk kota Medan, Jakarta dan
Bandung pada tahun 1999. Tabel 1. Tabel data curah hujan di Medan, Jakarta dan
bandung tahun 1999.
Amati kembali Tabel 1, menurut kesimpulan Anda pada tahun 1999 curah hujan di Indonesia yang tertinggi di kota ... dan yang terendah di kota ....
Kalau Anda telah memahami mengenai jenis peta khusus/tematik, sekarang kita lanjutkan dengan jenis peta berdasarkan skalanya.
2.Peta Berdasarkan Sumber Datanya
- Peta Turunan (Derived Map)yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan.
- Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan.
3.Peta berdasarkan skala
- Peta kadaster (sangat besar) adalah peta yang berskala 1:100 sampai 1:5000
- Peta besar adalah peta yang berskala 1:5000 sampai 1: 250.000. Contoh: peta kecamatan
- Peta sedang adalah peta yang berskala 1:250.000 sampai 1: 500.000. Contoh: peta kabupaten
- Peta kecil adalah peta yang berskala 1: 500.000 sampai 1: 1.000.000. Contoh: peta provinsi/ negara
- Peta geografis (sangat kecil) adalah peta yang berskala 1: 1.000.000 ke atas
4.Peta berdasarkan bentuk
- Peta datar, atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri
- Peta timbul atau peta steereometri
- Peta digital
- Peta garis, yaitu peta yang menyajikan data alam dan kenampakan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.
- Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda
5.Peta berdasarkan tingkat kedetailan
- Peta detail, peta yang skalanya > 1:50.000
- Peta semi detail, peta yang skalanya 1:50.000
- Peta tinjau, peta yang skalanya 1:250.000
6.Jenis Peta berdasarkan Skalanya
Peta tidak sama besarnya (ukurannya). Ada peta yang berukuran besar dan ada peta yang berukuran kecil. Besar-kecilnya peta ditentukan oleh besar-kecilnya skala yang digunakan.
Untuk lebih jelasnya marilah kita bahas penggolongan peta berdasarkan skalanya.
Berdasarkan skalanya peta dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
- Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 100 sampai 1 : 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah, oleh karena itu banyak terdapat di Departemen Dalam Negeri, pada Dinas Agraria (Badan Pertanahan Nasional).
- Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit, misalnya peta kelurahan, peta kecamatan.
- Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1: 500.000. Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak luas, misalnya peta propinsi Jawa Tengah, peta propinsi maluku.
- Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif luas, misalnya peta negara, benua bahkan dunia.
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar angka pembandingnya
berarti skala peta itu makin kecil.
Perhatikan kembali peta curah hujan pada gambar 1.7. Berdasarkan isinya peta tersebut termasuk peta tematik (khusus), tetapi berdasarkan skalanya termasuk peta ....
Anda sudah paham dengan jenis peta berdasarkan skalanya? Kalau sudah, kita lanjutkan dengan penggolongan peta berdasarkan tujuannya.
7.Jenis peta berdasarkan tujuannya
Perhatikan kembali peta curah hujan pada gambar 1.7. Berdasarkan isinya peta tersebut termasuk peta tematik (khusus), tetapi berdasarkan skalanya termasuk peta ....
Anda sudah paham dengan jenis peta berdasarkan skalanya? Kalau sudah, kita lanjutkan dengan penggolongan peta berdasarkan tujuannya.
7.Jenis peta berdasarkan tujuannya
Peta dibuat orang dengan berbagai tujuan. Berikut ini
contoh-contoh peta untuk berbagai tujuan:
- Peta Pendidikan ( Educational Map).
Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SMU. - Peta
Ilmu Pengetahuan.
Contohnya: peta arah angin, peta penduduk. - Peta
Informasi Umum ( General Information Map).
Contohnya: peta pusat perbelanjaan. - Peta
Turis ( Tourism Map).
Contohnya: peta museum, peta rute bus. - Peta
Navigasi.
Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran. - Peta
Aplikasi ( Technical Application Map).
Contohnya: peta penggunaan tanah, peta curah hujan. - Peta
Perencanaan ( Planning Map).
Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan.
Di
bawah ini disajikan beberapa contoh peta, yaitu peta curah hujan, peta tekanan
udara dan arah angin.
Peta persebaran curah hujan di atas berdasarkan tujuannya termasuk aplikasi.
Peta persebaran curah hujan di atas berdasarkan tujuannya termasuk aplikasi.
2.8 Fungsi
Peta
Peta sangat diperlukan oleh manusia. Dengan peta Anda dapat
mengetahui atau menentukan lokasi yang Anda cari, walaupun Anda belum pernah
mengunjungi tempat tersebut.
Secara umum fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Menunjukkan
posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
2.
Memperlihatkan
ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi.
3.
Menggambarkan
bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai dan
bentuk-bentuk lainnya.
4.
Membantu
peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan
diteliti.
5.
Menyajikan
data tentang potensi suatu wilayah.
6.
Alat
analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
7.
Alat
untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
8.
Alat
untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena
(gejala-gejala) geografi di permukaan bumi.
Simbol dan Legenda
Simbol
peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi
yang terdapat pada peta kenampakannya. Dalam penggambarannya simbol ditempatkan
sesuai pada lokasi kenampakan pada peta utama dan penjelasan/keterangannya
ditempatkan pada legenda.Agar dapat dibaca oleh pengguna maka sebaiknya simbol
dibuat :
- Sederhana
- Mewakili obyek aslinya, jika memungkinkan dibuat mirip/sama dengan obyek aslinya tersebut
Berdasarkan kenampakan lingkungannya simbol dibedakan
menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Simbol budaya,
adalah simbol yang mewakili kenampakan budaya, misalnya
jalan, rel, kota dan lain-lain
2. Simbol alam,
adalah simbol yang mewakili kenampakan alam, misalnya
sungai, gunung, danau dan lainnya
Berdasarkan bentuknya simbol dibedakan menjadi tiga, yaitu
sebagai berikut:
3. Simbol Garis
Digunakan untuk mewakili data geografis yang berhubungan
dengan jarak, contoh : sungai, jalan, rel dan batas wilayah
4. Simbol Titik
Simbol titik digunakan untuk mewakili tempat, contoh : kota,
gunung dan objek-onjek penting lainnya
5. Simbol Area
Digunakan untuk mewakili suatu luasan tertentu, contoh
: danau, rawa, gurun dan hutan
Berdasarkan Wujudnya, simbol dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Simbol Piktorial
adalah simbol yang berupa gambar yang mirip dengan yang
sebenarnya
2. Simbol Abstrak
adalah simbol yang berupa gambar yang tidak mirip dengan
yang sebenarnya
3. Simbol Huruf / Angka
adalah simbol yang berupa huruf / angka
Penulisan nama-nama geografi dibuat dengan prinsip penulisan
huruf sebagai berikut :
1.
wilayah
administrasi dan nama tempat, biasanya berwarna hitam, dapat juga berwarna lain
2.
nama
bentuk relief seperti pegunungan, bukit dengan tipe italic hitam
3.
nama
perairan atau wujud air dengan tipe italic warna biru
Simbol-simbol suatu peta dapat dibagi dalam 4 kelompok :
1.
unsur-unsur
buatan manusia (man made features, culture, kebudayaan)
2.
unsur-unsur
perairan, hidrografi (water feature)
3.
unsur-unsur
relief, hipografi (relief feature)
4.
unsur-unsur
tumbuh-tumbuhan (vegetarian feature)
Simbol-simbol untuk peta menggunakan warna :
1.
biru
menyatakan air
2.
hitam
dan merah menyatakan unsur kebudayaan
3.
coklat
dan ragamnya menyatakan relief
4.
hijau
menyatakan tumbuh-tumbuhan
Pada pembuatan peta perlu dicantumkan informasi petunjuk
arah utara dalam bentuk garis penunjuk arah, merupakan orientasi dari peta.
Dikenal 3 macam arah utara, sebagai berikut :
1.
orientasi
peta pada utara geografi- sistem umum merupakan utara peta didasarkan pada arah
utara geografi di titik awal/nol sistem proyeksi peta
2.
orientasi
peta pada utara geografi-sistem setempat, yaitu utara peta didasarkan pada arah
utara geografi di satu titik kerangka dasar tertentu
3.
orientasi
peta pada utara magnet, yaitu utara peta didasarkan pada arah utara magnet si
satu titik kerangka dasar tertentu
Deklinasi magnet ada karena kutub utara geografi dan kutub
utara magnet tidak berimpit. Pada kondisi ini arah utara magnet serong terhadap
arah utara geografi. Besarnya penyerongan kedua arah tersebut disebut deklinasi
magnet.
Konvergensi meridian ada karena arah-arah utara geografi
geografi di muka bumi konvergen kekutub utara geografi. Akibatnya arah utara
geografi di satu tempat akan menyerong terhadap arah utara geografi di tempat
lain. Besarnya penyerongan arah utara geografi di suatu tempat terhadap arah
utara di tempat lain dinamakan konvergensi
2.9 KOMPAS
Kompas adalah
alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting
antara lain :
1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan
jam.
2. Visir, yaitu pembidik sasaran
3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
4. Jarum penunjuk
5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk
menopang kompas pada saat membidik.
Angka-angka
yang ada di kompas dan istilahnya
North
=
Utara
=
0
North
East
=
Timur
Laut
=
45
East
=
Timur
=
90
South
East
=
Tenggara
=
135
South
=
Selatan
=
180
South West
=
Barat
Daya
=
225
West
=
Barat
=
270
North
West
=
Barat Laut
=
325
Cara
Menggunakan Kompas
1.
Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak
bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.
2.
Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca
pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi untuk membidik ke
arah visir dan mengintai angka pada dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar
mantap kren,,,
BalasHapus